Singapura

on Sabtu, 10 April 2010



Pada awalnya pulau Singapura merupakan kampung nelayan yang dihuni oleh suku Melayu. Sejak kemerdekaannya dari Malaysia pada tahun 1965, standar kehidupan di negara Singapura meningkat secara tajam. Investor asing dan perusahaan pemerintahan dalam bidang industri telah ekonomi modern dalam sektor elektronik dan perakitan. Berdasarkan GDP (Gross Domestic Product), Singapura merupakan negara terkaya di dunia dalam peringkat ke-18. Meskipun Singapura memiliki wilayah dan relatif kecil, Singapura mempunyai simpanan dana cadangan sebesar US$139 milyar. Data survei dari Mercer Human Resource Consulting menyatakan bahwa Singapura menduduki urutan ke-5 di Asia dalam standar kehidupan termahal; dan dalam urutan ke-14 di dunia.

Banyak sekali cerita yang menarik yang saya petik dari salah seorang dosen di kampus saya yang telah mengunjungi negara paling padat tersebut. Penegakkan hukum di negeri singapura jauh lebih baik, dan bila menengok ke belakang sejarah politik dan hukum singapura, negara ini sangat pesat perkembangannya. Dahulu sekitar akhir abad 20, singapura dilanda skandal kasus korupsi yang melibatkan banyak sekali para pejabat di pemerintahannya. Undang-undang pun disahkan dan dibentuk lembaga-lembaga anti korupsi. Tak tanggung-tanggung sebanyak sembilan lembaga yang menangani masalah skandal yang satu ini. Perbaikan pun dilakukan di instansi-instansi pemerintahan secara terpadu.

Kenyataan yang ada, di singapura para pejabat-pejabat negara yang korup langsung diproses, diadili dan dipenjarakan. Disiarkan di media-media. Sementara di negara indonesia orang-orang lebih suka membicarakannya di media. Banyak berargumen dan berkonfrontasi terhadap salah satu kasus. Nyatanya sedikit sekali yang kita ketahui pejabat tersebut menjalani masa pidana yang sesuai dengan perbuatannya.

Memang singapura juga tidak mudah mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahannya. Tapi salah satu bukti yang saya ajungi 'dua jembpol' sekaligus yaitu bahwa angka korupsi di sana telah mencapai nol persen. Artinya bahwa para koruptor-koruptor dipenjara atau mungkin yang lebih ekstreem dibuang ke negara lain agar masyarakat singapura bebas dari ideologi korup. Memang korupsi itu seperti penyakit kambuhan. Tapi bila suatu negara atau suatu masyarakat serius memerangi korupsi, maka orang juga akan berfikir dua kali atau bahkan lebih untuk melakukan tindakan yang melanggar Undang-undang.

Bayangkan saja para penegak-penegak hukum di sana memiliki integritas terhadap negaranya. Mereka patuh kepada aturan, prosedur dan kebijakan-kebijakan. Pajak dari masyarakat dibayar langsung ke kas negara, tidak ada makelar kasus karena para penegak hukum di sana digaji melebihi dari kebutuhannya sehari-hari. Bila di Indonesia seorang Pegawai Negeri Sipil digaji sebulan hanya cukup untuk satu minggu atau selama sepuluh hari, sedang di Negara Singapura digaji untuk memenuhi kebutuhan selama 40 hari. Itu berarti ada financial yang lebih selama sepuluh hari untuk hal-hal yang tidak terduga dan bersifat accidental.

Waaaw..., memang jauh sekali dari harapan kita menuju seperti negara tetangga. Mungkin pemerintah kita sudah sangat pusing memikirkan jumlah penuduk yang hampir 300 juta orang, sementara singapura hanya 40.000 jiwa penduduk. Lalu apakah pemerintah negeri singapura menikmatinya? Jawabannya tidak juga. Singapura yang memiliki luas tidak lebih dari luas kota Bandung itu sangat kebingungan memikirkan bagaimana dengan jumlah penduduk yang semakin meningkat sementara luas wilayahnya sangat-sangat kecil. Tak heran penduduk singapura tinggal di rumah-rumah susun yang disediakan oleh Dewan Pengembangan Perumahan.

Di bidang pertahanan mereka mempunyai empat skuadron pesawat tempur Shukkoi yang siap diterbangkan kapan saja. Artinya pesawat-pesawat ini belum terbang ke mana pun. Haah...? Iya, ini karena bila pesawat tersebut terbang patroli, lalu dua menit kemudian pesawat telah memasuki kawasan negara lain misal Indonesia atau Malaysia. Ha...ha...ha..., tak henti-henti aku tertawa mendengar cerita tersebut. Kita harus bangga memiliki kawasan berpulau-pulau memiliki kekayaan laut maupun kandungan migas dan mineral di darat.


Semoga artikel ini memberikan pembelajaran yang berari bahwa tak ada yang sempurna (Dedicated to Ndha)

0 komentar:

Posting Komentar